TAPANULI UTARA-Pelabuhan Muara yang berada di Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara (Sumut) nyaris tak ada aktivitas lantaran sepinya pengguna jasa penyeberangan dari Muara menuju Onanrunggu Samosir
Pelabuhan Muara tersebut dibangun Kementerian Perhubungan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ratusan milyar dan telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Jowo Widodo tahun 2022 yang lalu secara simbolis
Namun sayangnya aktivitas di pelabuhan penyeberangan jurusan Muara-Onanrunggu hingga kini sepi pengguna jasa penyeberangan, Akibatnya sejumlah stand yang berada di area pelabuhan tutup dan tak ada penghuninya
Selain sepi pengguna jasa penyeberangan jurusan Muara-Onanrunggu, para pedagang yang berjualan di kawasan pelabuhan Muara juga mengeluh. Bahkan kabarnya keberadaan pelabuhan megah yang menelan anggaran ratusan milyar itu masyarakat sekitar tak ada dapat manfaatnya
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun jurnalis Indonesiasatu.co.id, Minggu 21 Juli 2024 pelabuhan Muara-Onanrunggu hanya dilayani Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Kaldera Toba satu trip setiap harinya
"Kapal motor penyeberangan Kaldera Toba tetap melayani lintasan Muara-Onanrunggu satu trip setiap harinya meskipun tak ada kendaraan yang dibawa, Kapal KMP Kaldera Toba sering kosong dari Muara menuju Onanrunggu dan sebaliknya, "ujar petugas KSOPP Danau Toba Wilker Muara
Sementara salah seorang pengguna jasa penyeberangan ketika diwawancarai oleh jurnalis Indonesiasatu.co.id, Senin 15 Juli 2024 yang lalu menyampaikan, bahwa sepinya pengguna jasa penyeberangan Muara-Onanrunggu dan sebaliknya dikarenakan adanya pelabuhan yang berdekatan
"Terlalu mubajir dalam satu desa dua pelabuhan penyeberangan dengan jurusan yang sama Muara menuju Kabupaten Samosir. Caba kalau satu pelabuhan yang digunakan, pasti pelabuhan megah ini ramai, ”ujar Edison Tamba yang juga ketua Wira Karya Indonesia (WKI) Sumut
Baca juga:
Kata Siapa JIS Tidak Sesuai Standar FIFA?
|
Edison juga mengatakan, pelabuhan Muara yang megah ini bisa ramai, jika seluruh stakeholder terkait bersinergi. Seharusnya Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Perhubungan Tapanuli Utara bekerjasama untuk menyatukan satu tujuan satu pelabuhan
*Sayang sekali pelabuhan semegah ini tak ramai, kan kalau ramai perekonomian masyarakat khususnya para pedagang sekitar akan meningkat. Ia juga mengatakan jika tidak segera dilakukan sosialisasi dan tindakan tegas dan terukur, pelabuhan megah ini dikhawatirkan akan terbengkalai. (Karmel)
Baca juga:
Wakil Bupati Karo Kunker ke Desa Nageri
|